Senin, 08 Juli 2013

penelitian eksperimen



BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian Penelitian Eksperimen
Eksperimen merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2). selanjutnya akan dipaparkan karakteristik Penelitian Eksperimen, yaitu sebagai berikut
II. Karakteristik Penelitian Eksperimen
Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu,
1.      Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang).
2.      Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental.
3.      Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak.
4.      Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
5.      Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama.
6.      Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
III. Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen
Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu,
1.             Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
2.             Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
3.             Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
4.             Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:
a.       Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b.      menentukan cara mengontrol;
c.       memilih rancangan penelitian yang tepat;
d.      menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian;
e.       membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen;
f.       membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan;
g.      mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis.
5.             Melaksanakan eksperimen
6.             Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
7.             Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan.
8.             Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
9.             Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan (Sukardi, 2003).
IV. Rancangan Penelitian Eksperimen
Rancangan yang akan diterapkan dalam penelitian eksperimen meliputi: pra-eksperimental, eksperimen murni, dan eksperimen kuasi.
(1)   Rancangan Pra-Eksperimental
Rancangan pra-eksperirnental yang sederhana ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Ada tiga hal yang lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu:
a). Studi kasus bentuk tunggal (one-shot case study)
b). Tes awal – tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest)
c). Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)
(2). Rancangan Eksperimen Murni
Rancangan eksperimen murni ini mempunyai tiga karakteristik, yaitu:
a). Adanya kelompok kontrol.
b). Siswa ditarik secara ramdom dan ditandai untuk masing-masing kelompok.
c). Sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok.
Dua rancangan eksperimen secara garis besar dijelaskan sebagai berikut.
a.      Rancangan secara acak dengan tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest only control group design)
b.       Rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol (the
c.       randomized pretest-posttest control group design)
d.      Empat kelompok solomon (the randomized solomon four group design)
e.       Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes tes akhir dan
f.       kelompok kontrol (the randomized posttest – only control group design)
g.      Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized pretest – posttest cont rot group design, using)
(3). Rancangan Eksperimen Kuasi/Semu (Quasi—Experimental Design)
Rancangan eksperimental kuasi ini memiliki kesepakatan praktis antara eksperimen kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin kita teliti. Beberapa rancangan eksperimen kuasi (eksperimen semu), yaitu:
a.       Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest – only control group design, using matched subject).
b.      Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the randomnized posttest – only control group design, using matched subject),
c.       Rancangan tiga perlakuan dengan pengaruh imbangan (a three treatment counter balanced, using matched subject) .
d.      Rancangan rangkaian waktu (a basic time-series design)
e.       Rancangan faktorial (factorial design).






CONTOH SOAL
1.      Sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena merupakan penelitian dari :
A.    Eksperimental
B.     Cross sectional
C.     Case control
D.    Kohort
2.      Untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen
A.    Cross sectional
B.     Eksperimental
C.     Case control
D.    Kohort
3.      Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang). Dan Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. Uraian tersebut merupakan penelitian dari :
A.    Cross sectional
B.     Case control
C.     Eksperimental
D.    Kohort
4.      Membuat rencana penelitian, Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah merupakan langkah-langkah penelitian
A.    Eksperimental
B.     Cross sectional
C.     Case control
D.    Kohort
5.      pra-eksperimental, eksperimen murni, dan eksperimen kuasi, merupakan rancangan penelitian,
A.    Cross sectional
B.     Case control
C.     Eksperimental
D.    Kohort
6.      Berikut ini yang bukan merupakan hal lazim pada penelitian pra eksperimental adalah:
A.    Studi kasus bentuk tunggal (one-shot case study)
B.     Perbandingan kelompok non statis ( non static group comparison design )
C.     Tes awal – tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest)
D.    Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)
7.      Berikut ini yang bukan kharaktersitik penelitian eksperimen murni adalah
A.    Adanya kelompok kontrol.
B.     Siswa ditarik secara ramdom dan ditandai untuk masing-masing kelompok.
C.     Sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok.
D.    Perbandingan kelompok statis
8.      Berikut ini yang merupakan kharakteristik penelitian eksperimen murni adalah
A.    Tes awal – tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest)
B.     Adanya kelompok kontrol.
C.     Siswa ditarik secara ramdom dan ditandai untuk masing-masing kelompok.
D.    b dan c benar
9.      memiliki kesepakatan praktis antara eksperimen kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin kita teliti, merupakan rancangan penelitian
A.    pra-eksperimental,
B.      eksperimen murni,
C.    eksperimen kuasi
D.    b dan c benar
10.  Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest – only control group design, using matched subject). Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the randomnized posttest – only control group design, using matched subject),Rancangan tiga perlakuan dengan pengaruh imbangan (a three treatment counter balanced, using matched subject) .Rancangan rangkaian waktu (a basic time-series design) Rancangan faktorial (factorial design). Merupakan rancangan-rancangan dari penelitian
A.    eksperimen kuasis
B.     pra-eksperimental,
C.      eksperimen murni,
D.    b dan c benar


DAFTAR PUSTAKA
Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional
Fuchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar