BAB
II
PEMBAHASAN
I. Pengertian
Penelitian Eksperimen
Eksperimen merupakan salah
satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam penelitian
pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat diartikan
sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk
memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk
menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara
mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi
eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2). selanjutnya akan dipaparkan
karakteristik Penelitian Eksperimen, yaitu sebagai berikut
II. Karakteristik Penelitian Eksperimen
Danim
(2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu,
1.
Variabel-veniabel penelitian dan
kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik
dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang).
2.
Adanya kelompok kontrol sebagai
data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental.
3.
Penelitian ini memusatkan diri
pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang
berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel
pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi
tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi
kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan
penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan
secara acak.
4.
Validitas internal (internal
validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimental, untuk
mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini
memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
5.
Validitas eksternalnya (external
validity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan
berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama.
6.
Semua variabel penting diusahakan
konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau
dibiarkan bervariasi.
III. Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian
Eksperimen
Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
seperti berikut, yaitu,
1.
Melakukan kajian secara induktif
yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
2.
Mengidentifikasi dan
mendefinisikan masalah.
3.
Melakukan studi literatur dan
beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan
variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
4.
Membuat rencana penelitian yang
didalamnya mencakup kegiatan:
a.
Mengidentifikasi variabel luar
yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses
eksperimen;
b.
menentukan cara mengontrol;
c.
memilih rancangan penelitian yang
tepat;
d.
menentukan populasi, memilih
sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian;
e.
membagi subjek dalam kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen;
f.
membuat instrumen, memvalidasi
instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang
memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan;
g.
mengidentifikasi prosedur
pengumpulan data. dan menentukan hipotesis.
5.
Melaksanakan eksperimen
6.
Mengumpulkan data kasar dan proses
eksperimen.
7.
Mengorganisasikan dan
mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan.
8.
Menganalisis data dan melakukan
tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap
signifikasi hasilnya.
9.
Menginterpretasikan basil,
perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan (Sukardi, 2003).
IV. Rancangan Penelitian Eksperimen
Rancangan yang akan diterapkan
dalam penelitian eksperimen meliputi: pra-eksperimental, eksperimen murni, dan
eksperimen kuasi.
(1)
Rancangan Pra-Eksperimental
Rancangan pra-eksperirnental yang sederhana ini berguna untuk
mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Ada tiga hal
yang lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu:
a).
Studi kasus bentuk tunggal (one-shot case study)
b).
Tes awal – tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest)
c).
Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)
(2). Rancangan Eksperimen
Murni
Rancangan eksperimen murni ini mempunyai tiga karakteristik, yaitu:
a).
Adanya kelompok kontrol.
b).
Siswa ditarik secara ramdom dan ditandai untuk masing-masing kelompok.
c).
Sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok.
Dua rancangan eksperimen
secara garis besar dijelaskan sebagai berikut.
a.
Rancangan secara acak dengan
tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest only control group
design)
b.
Rancangan secara acak dengan tes awal dan tes
akhir dengan kelompok kontrol (the
c.
randomized pretest-posttest
control group design)
d.
Empat kelompok solomon (the
randomized solomon four group design)
e.
Rancangan secara acak dengan
pemasangan subjek melalui tes tes akhir dan
f.
kelompok kontrol (the
randomized posttest – only control group design)
g.
Rancangan secara acak dengan
pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the
randomized pretest – posttest cont rot group design, using)
(3). Rancangan Eksperimen
Kuasi/Semu (Quasi—Experimental Design)
Rancangan eksperimental kuasi ini memiliki kesepakatan praktis antara
eksperimen kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin kita
teliti. Beberapa rancangan eksperimen kuasi (eksperimen semu), yaitu:
a.
Rancangan dengan pemasangan subjek
melalui tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest – only control
group design, using matched subject).
b.
Rancangan dengan pemasangan subjek
melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the randomnized posttest – only
control group design, using matched subject),
c.
Rancangan tiga perlakuan dengan
pengaruh imbangan (a three treatment counter balanced, using matched subject) .
d.
Rancangan rangkaian waktu (a basic
time-series design)
e.
Rancangan faktorial (factorial
design).
CONTOH SOAL
1.
Sebuah studi yang objektif,
sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena merupakan
penelitian dari :
A.
Eksperimental
B.
Cross
sectional
C.
Case
control
D.
Kohort
2.
Untuk menyelidiki hubungan sebab
akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih
kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen
A.
Cross
sectional
B.
Eksperimental
C.
Case
control
D.
Kohort
3.
Variabel-veniabel penelitian dan
kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik
dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang). Dan Adanya
kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan
kelompok eksperimental. Uraian tersebut merupakan penelitian dari :
A.
Cross
sectional
B.
Case
control
C.
Eksperimental
D.
Kohort
4.
Membuat rencana penelitian, Melakukan
kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. Melakukan studi
literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis
penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan
definisi istilah merupakan langkah-langkah penelitian
A.
Eksperimental
B.
Cross
sectional
C.
Case
control
D.
Kohort
5.
pra-eksperimental, eksperimen
murni, dan eksperimen kuasi, merupakan rancangan penelitian,
A.
Cross
sectional
B.
Case
control
C.
Eksperimental
D.
Kohort
6.
Berikut
ini yang bukan merupakan hal lazim pada penelitian pra eksperimental adalah:
A.
Studi kasus bentuk tunggal
(one-shot case study)
B.
Perbandingan kelompok non statis ( non static group comparison design )
C.
Tes awal – tes akhir kelompok
tunggal (the one group pretest posttest)
D.
Perbandingan kelompok statis (the
static group comparison design)
7.
Berikut
ini yang bukan kharaktersitik penelitian eksperimen murni adalah
A.
Adanya kelompok kontrol.
B.
Siswa ditarik secara ramdom dan
ditandai untuk masing-masing kelompok.
C.
Sebuah tes awal diberikan untuk
mengetahui perbedaan antar kelompok.
D.
Perbandingan kelompok statis
8.
Berikut
ini yang merupakan kharakteristik penelitian eksperimen murni adalah
A.
Tes awal – tes akhir kelompok
tunggal (the one group pretest posttest)
B.
Adanya kelompok kontrol.
C.
Siswa ditarik secara ramdom dan
ditandai untuk masing-masing kelompok.
D.
b dan c benar
9.
memiliki kesepakatan praktis
antara eksperimen kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin
kita teliti, merupakan rancangan penelitian
A.
pra-eksperimental,
B.
eksperimen murni,
C.
eksperimen kuasi
D.
b dan c benar
10. Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes akhir dan kelompok
kontrol (the randomized posttest – only control group design, using matched
subject). Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan
kelompok kontrol (the randomnized posttest – only control group design, using
matched subject),Rancangan tiga perlakuan dengan pengaruh imbangan (a three
treatment counter balanced, using matched subject) .Rancangan rangkaian waktu
(a basic time-series design) Rancangan faktorial (factorial design). Merupakan
rancangan-rancangan dari penelitian
A.
eksperimen kuasis
B.
pra-eksperimental,
C.
eksperimen murni,
D.
b dan c benar
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya:
Usaha Nasional
Fuchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar